Syair Air Mata Bahagia
Diposkan oleh
Admin - Puisi Layla Majnun
Syair Air Mata Bahagia - Syair ini Qays persembahkan kepada kekasihnya yakni Layla ketika dua insan yang hatinya saling terikat ini dapat bertemu setelah lamanya perpisahan. Diceritakan bahwa setelah Qays berjalan lama dengan maksud ingin mengunjungi sang kekasih. Qays tetap berjalan, seperti tidak merasakan sakit, meski darah menetes di kening dan dari mata kakinya karena dilempari oleh anak-anak yang menganggap diri Qays seperti orang gila (Majnun). Qays tidak peduli pada hinaan anak-anak kampung. Walaupun berjalan tertatih-tatih dan darah mengalir deras. Dan tanpa terasa Qays telah sampai di dekat rumah kekasihnya.
Air mata bahagia menetes membasahi janggut Qays. Dengan mengendap-endap Qays memasuki taman di samping rumah Layla. Jiwanya bergetar hebat, bukan karena takut kepada penjaga (bodyguard yang menjaga Layla agar tidak bisa menemui Qays). Namun, karena jarak antara dirinya dengan Layla hanya terpisahkan oleh dinding rumah. Kemudian Qays pun menyenandungkan syair kebahagiaannya karena bisa dekat dengan kekasihnya. Berikut syairnya.
Air Mata Bahagia
(Syair Qays saat bertemu dengan Layla setelah jarak memisahkan mereka)
Duhai ,,,
Betapa besar bahaya yang menghadang
Agar dapat berjumpa denganmu
Ku korbankan semua yang aku miliki
Ku ubah diriku hingga engkau pun tidak mengenaliku
Ku ayunkan langkah dengan tetes air mata
Dan setelah memasuki perkampunganmu
Ku buang semua tanda-tanda
Yang membuat orang mengenaliku
Ku ikat diriku dengan rantai,
Bagai budak belian
Berjalan sambil menengadahkan tangan,
Meminta sedekah
Dan bocah-bocah itu tidak suka melihatku
Mereka berkumpul mengelilingiku
Menghardik dan melempariku, seperti anjing berbahaya
Kini aku datang di dekatmu
Duhai ,,, Layla
Tak mampu ku tahan air mata
Yang menetes
Kasihanilah kelemahanku
Karena begitu berat penderitaanku
Demikianlah syair air mata bahagia dari seorang guru cinta, Qays dan Layla. Semoga bisa menginspirasi untuk mengisi cinta dengan kebahagiaan bukan kebencian walaupun badai dan topan terus menerpa.
Baca juga:
Advertisement
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
Delivered by FeedBurner
Thank you for commenting.
EmoticonEmoticon