loading...

Wednesday, November 25, 2015

Syair Air Mata Bahagia

Syair Air Mata Bahagia - Syair ini Qays persembahkan kepada kekasihnya yakni Layla ketika dua insan yang hatinya saling terikat ini dapat bertemu setelah lamanya perpisahan. Diceritakan bahwa setelah Qays berjalan lama dengan maksud ingin mengunjungi sang kekasih. Qays tetap berjalan, seperti tidak merasakan sakit, meski darah menetes di kening dan dari mata kakinya karena dilempari oleh anak-anak yang menganggap diri Qays seperti orang gila (Majnun). Qays tidak peduli pada hinaan anak-anak kampung. Walaupun berjalan tertatih-tatih dan darah mengalir deras. Dan tanpa terasa Qays telah sampai di dekat rumah kekasihnya.

Air mata bahagia menetes membasahi janggut Qays. Dengan mengendap-endap Qays memasuki taman di samping rumah Layla. Jiwanya bergetar hebat, bukan karena takut kepada penjaga (bodyguard yang menjaga Layla agar tidak bisa menemui Qays). Namun, karena jarak antara dirinya dengan Layla hanya terpisahkan oleh dinding rumah. Kemudian Qays pun menyenandungkan syair kebahagiaannya karena bisa dekat dengan kekasihnya. Berikut syairnya.

Air Mata Bahagia

(Syair Qays saat bertemu dengan Layla setelah jarak memisahkan mereka)

Syair Air Mata Bahagia
Duhai ,,,

Betapa besar bahaya yang menghadang
Agar dapat berjumpa denganmu
Ku korbankan semua yang aku miliki
Ku ubah diriku hingga engkau pun tidak mengenaliku

Ku ayunkan langkah dengan tetes air mata
Dan setelah memasuki perkampunganmu
Ku buang semua tanda-tanda
Yang membuat orang mengenaliku

Ku ikat diriku dengan rantai,
Bagai budak belian
Berjalan sambil menengadahkan tangan,
Meminta sedekah

Dan bocah-bocah itu tidak suka melihatku
Mereka berkumpul mengelilingiku
Menghardik dan melempariku, seperti anjing berbahaya
Kini aku datang di dekatmu

Duhai ,,, Layla

Tak mampu ku tahan air mata
Yang menetes
Kasihanilah kelemahanku
Karena begitu berat penderitaanku

Demikianlah syair air mata bahagia dari seorang guru cinta, Qays dan Layla. Semoga bisa menginspirasi untuk mengisi cinta dengan kebahagiaan bukan kebencian walaupun badai dan topan terus menerpa.
Advertisement

Thank you for commenting.
EmoticonEmoticon