Syair Menyebut Namamu, Wahai Layla!

Syair Menyebut Namamu - Bijak Lovers yang budiman, beginilah cinta. Jadikanlah kaum pecinta dalam keadaan afiat malam ini, yaitu dia yang terus mengingat cintaku saat orang lain terlelap tidur. Dia yang jatuh tertelungkup mencium bumi dan berdoa pada-Mu untuk kebahagianku. Dimana pun berada, pecinta akan selalu membawa dan menjaga kekasihnya di dalam sanubari terdalam. Demikianlah gambaran seorang guru cinta, Qays si Majnun ketika diajah ayahnya untuk berziarah ke kota Makkah. Qays terus menyebut-nyebut nama kekasihnya, Layla.

Diceritakan saat Qays sudah berada di depan Ka'bah, Qays pun mulai mencurahkan isi hatinya dan memohon kepada Dzat yang Maha Penyayang.

Duhai jiwa nan merindu, aku datang ke rumah Allah untuk mengharap kebaikanmu. Memohon agar Allah berkenan mempertemukan engkau dan aku. Wahai jiwaku, bersabarlah, demi Allah engkau bukanlah jiwa yang pertama kali kehilangan kekasihnya. Ya Allah tolonglah diriku ini, Kasihanilah daku yang tak berdaya, hidup bagai narapidana, di dalam penjara asmara.

Mendengar permohonan Qays, ayahnya seperti disayat duri, ternyata jiwa dan cinta anaknya pada Layla tidak bergeming. Sebagai orang tua, ia masih ingin berbuat yang terbaik dan kemudian mengajak Qays ke Mina untuk melempar jumroh. Namun, ketika sedang berada di Mina, Qays pun mendengar seseorang berteriak dari salah satu kemah memanggil Layla. Seketika bergetarlah tubuh Qays, hatinya risau dan pikirannya kacau, hingga jatuh tak sadarkan diri. Sang ayah pun hanya bisa menangis dan merasa sedih melihat keadaan Qays.

Setelah Qays sadar, ia pun mengucapkan bait-bait syair: