loading...

Sunday, September 18, 2016

Syair Bila Kerinduan Tak Tertanggungkan

Syair Bila Kerinduan Tak Tertanggungkan - Mutiara Bijak yang budiman, berbicara mengenai syair-syair yang digubah pasangan Layla dan kekasihnya, Qays, tidak akan ada akhirnya. Dan syair "Bila Kerinduan tak tertangguhkan" ini digubah dan disenandungkan oleh Qays ketika Layla dan keluarganya pindah ke Lembah Nejd.

Syair ini ingin mengungkapkan bahwa pencinta yang terpisah jauh dari kekasihnya, hidup dengan hati hancur dan tubuh binasa. Seperti mentari tertelan kegelapan, laksana Khosru tanpa singgasana, atau bagai orang buta kehilangan tongkat. Diceriterakan bahwa:

Ketika Qays berpisah dengan Layla membuatnya kehilangan semangat, bahkan ia tidak lagi mengenai dirinya sendiri. Qays kerap berjalan dengan telanjang dada, tiada sehelai kainpun melindungi tubuhnya dari sengatan udara panas, melintasi perkampungan, sambil menyebut-nyebut nama kekasihnya, yaitu Layla. Tetapi lebih banyak yang menganggapnya telah hilang ingatan. Bila ia berjalan di perkampungan dengan bertelanjang dada, orang-orang akan memanggilnya dengan sebutan "Majnun", si Gila. Dan anak-anak kecil akan mengikuti langkahnya dari belakang sambil melemparinya dengan batu. Akal sehatnya sudah hilang, sirna pula kesadaran dirinya. Jika sudah demikian, syair-syair yang indah pun keluar dari bibirnya yang kering. Berikut syairnya:

Bila Kerinduan Tak Tertanggungkan

(Syair Qays Saat Layla dan Keluarganya Pindah ke Lembah Nejd)

_________________________  


Bila Kerinduan Tak Tertanggungkan
Wahai angin,,,
sampaikan salamku pada Layla!
Tanyakan padanya apakah dia masih mau berjumpa denganku ?
Apakah ia masih memikirkan diriku ?
Bukankah telah ku korbankan keberadaanku demi dirinya ?
Hingga diri ini terlunta-lunta,
Sengsara di padang pasir gersang

Wahai kesegaran pagi yang murni dan indah!
Maukah engkau menyampaikan salam rindu pada kekasihku
Belailah rambutnya yang hitam berkilau
Untuk mengungkapkan dahaga cinta yang memenuhi hatiku

Wahai angin,,,
Maukah engkau membawakan keharuman rambutnya padaku
Sebagai pelepas rindu
Sampaikan pada gadis yang memikat hati itu
Betapa pedih rasa hatiku
Jika tidak bertemu dengannya
Hingga tak kuat lagi aku menanggung beban kehidupan

Aku merangkak melintasi padang pasir
Tubuh berbalut debu dan darah menetes
Air mataku pun telah kering
Karena selalu meratap dan merindukannya

Demikianlah syair Bila Kerinduan tak Tertangguhkan yang disenandungkan Qays ketika berpisah jauh dari kekasihnya, Layla yang telah dipingit keluarganya dan pindah ke suatu Lembah yang jauh dari tempat tinggal Qays. 
Advertisement

Thank you for commenting.
EmoticonEmoticon